KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK :
- Anita Mustikasari (51413098)
- Annisa Bayyina Aziz (59413966)
- Herlina Setyaningrum (54413077)
- Mahardika Dwinanto (55413221)
- Mohamad Try Murdianto (55413607)
Apa itu Internet of Things?
Internet of Things atau yang biasa disingkat IoT adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.
Sebagai rangkaian survei mengenai "Masa Depan Internet", lembaga penelitian Pew Research Center meminta pendapat sekelompok pemikir bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai kemungkinan wajah Web - yang pada Rabu lalu berusia 25 tahun - dalam 10 tahun mendatang.
Pew melontarkan pertanyaan tentang prediksi atas peranan internet dalam kehidupan masyarakat pada tahun 2025 serta dampaknya pada proses sosial, ekonomi, dan politik. "Baik dan/atau buruk, apa harapan anda mengenai dampak paling signifikan penggunaan internet terhadap kemanusiaan secara keseluruhan mulai sekarang hingga tahun 2025?" tanya Pew.
Apa saja dampak dari perkembangan internet?
Berikut berbagai reaksi yang diambil dari selayang pandang "Kehidupan Digital pada 2025".
Informasi Tak Kasat Mata
David Clark, ilmuwan senior Massachusetts Institute of Technology: "Kian banyak piranti yang akan memiliki semakin banyak pola unik komunikasi, 'jejaring sosial' sendiri yang bermanfaat dalam membagi dan mengumpulkan informasi serta melakukan kendali dan aktivasi otomatis. Semakin banyak manusia berada dalam lingkungan yang pengambilan keputusannya dilaksanakan oleh seperangkat piranti yang saling bekerja sama. Internet (dan komunikasi melalui komputer secara umum) akan lebih meluas tapi tak terlalu terlihat. Segala aktivitas kita akan tersangkut internet".
More In Technology
Yahoo dan Microsoft Sepakati Klausa Opt-Out
Tongsis Segera Didepak Kamera Wide-Angle
Apps Cari Jodoh Bersaing Ketat
Instagram Berupaya Kekang Pornografi
Pendidikan Merata
Hal Varian, kepala ekonom Google: “Dampak terbesar (Internet) bagi dunia adalah akses luas terhadap pengetahuan manusia. Orang
terpintar di dunia saat ini mungkin terpaksa membajak sawah di India atau Cina.
Membuat dirinya dan jutaan lain yang bernasib sama dapat mengakses internet akan berdampak besar dalam sejarah peradaban manusia. Perangkat
bergerak yang murah akan tersedia di seluruh dunia, dan sarana pendidikan
seperti Khan Academy akan dapat dijangkau semua orang. Efeknya terhadap melek
angka dan melek huruf akan sangat besar. Akibatnya, penduduk dunia akan menjadi
lebih terdidik dan melek informasi.”
Hari-hari Suram
Llewellyn Kriel, direktur
utama TopEditor International Media Services: “Semuanya – segala hal – akan
tersedia secara daring dan berbayar. Terorisme Internet akan menjadi hal umum.
Privasi dan kerahasiaan data pribadi jadi masalah usang. Penyakit daring —
mental, fisik, sosial, kecanduan — akan menyebar dan mengganggu banyak keluarga
dan kelompok masyarakat. Perpecahan akibat Internet akan membesar dan memburuk
sehingga negara atau organisasi dunia seperti Perserikatan Bangsa-bangsa takkan
mampu menanggulanginya. Masyarakat dunia pun akan terbelah antara negara kaya
dan miskin. Perusahaan dunia akan mengeksploitasi polarisasi itu. Jejaring
bandit digital akan menjadi tren. Terorisme, baik secara berkelompok maupun
sendiri-sendiri, menjadi hal biasa. Dunia akan semakin tak aman. Kecakapan dan
wawasan pribadi belaka yang akan menjadi juru selamat.”
Absennya
Kesiapan Geopolitik
Randy Kluver, profesor
komunikasi Texas A&M University: “Aspek paling terlupakan dari dampak
tersebut menyangkut Internet dari sudut pandan geopolitik. Belum banyak ahli
yang menitikberatkan perhatian pada masalah itu. Namun, pertumbuhan media digital
menjanjikan retaknya hubungan antarnegara secara signifikan. Beberapa hal
terpenting di antaranya perkembangan gerakan/aktor politik yang sifatnya
multinasional, maraknya negara virtual, dampak upaya diplomasi digital, peran
informasi dalam menggerogoti hak istimewa negara (pikirkan Wikileaks),
dan perkembangan konflik di ranah maya (secara simetris maupun asimetris).”
Ancaman itu menurut para
pakar cukup beralasan. Sebab, konglomerat media telah berkonsolidasi dan
fenomena belakangan para ISP justru yang menjadi penyedia konten yang
sebenarnya.
Dengan penguasaan konten,
para ISP bisa mengondisikan konten apa yang dikonsumsi orang dengan dasar motif
keuntungan dan kompetisi. Sementara itu, perhatian
terakhir para ahli yakni soal meledaknya data dan informasi yang beredar.
Dipadu dengan tumbuhnya ponsel pintar dan media sosial makin membuat pengguna
makin candu dengan gadget dan perangkat mereka. Kondisi ini mengkhawatirkan,
sebab kasus kecanduan di internet telah membuat anak-anak sekolah lupa dengan
kewajiban belajar mereka. Bahkan, orang tua di Tiongkok terpaksa mengirim anak
mereka dalam bootcamp ala militer, untuk menangani problem kecanduan
internet dan game online. (art)
Kemajuan teknologi informasi
yang ditandai dengan pesatnya perkembangan internet pada hakikatnya telah
memunculkan dua hal yang kontras. Ibarat pedang bermata dua, di satu sisi,
internet berperan signifikan bagi perkembangan masyarakat, baik secara ekonomis
maupun sosiologis. Di sisi lain, internet juga telah memicu maraknya pornografi,
pelanggaran hak cipta, dan berbagai transaksi ilegal berbasis internet lainnya. Namun harus diakui, internet
juga telah mendorong akselerasi perekonomian di berbagai belahan dunia. Ini
dimungkinkan karena secara fungsional (lewat program e-government, e-procurement,
e-commerce, dan berbagai aplikasinya), internet dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kegiatan perekonomian dan pemerintahan.
Internet memang merupakan
kemajuan peradaban manusia yang fenomenal. Dengan internet, aktivitas manusia sekarang
sudah tidak bisa dibatasi dengan ruang dan waktu. Segala bentuk informasi yang
disampaikan lewat internet dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja. Lebih dari itu, teknologi internet juga terbebas dari berbagai
birokrasi atau pembatas.
Tak pelak lagi, dengan
keunggulan seperti itu internet pun akhirnya menjelma menjadi media yang sangat
efektif dalam menunjang pembentukan sebuah komunitas. Dengan kata lain,
perkembangan internet lambat laun bukan lagi sekadar tren, melainkan telah
berubah menjadi suatu kebutuhan.
Sebuah studi dari Pew
Internet & American Life Project juga memperkirakan bahwa kemajuan
teknologi informasi (internet) akan berdampak signifikan terhadap perubahan
sosial, politik dan ekonomi di masa mendatang. Temuan ini merupakan hasil riset
terhadap 742 responden melalui internet, yang melibatkan berbagai praktisi
internet, pengamat, konsultan, lembaga pusat informasi serta jurnalis yang
sudah terkenal. Di antara mereka ada Yahoo, France Telecom, International Telecommunication
Union (ITU), Qualcomm, Harvard University, CNN, Adobe Systems, Forrester
Research, dan Singapore Internet Research.
Pandangan mereka tentang
dampak internet terhadap kehidupan sosial, politik dan ekonomi di tahun 2020
nanti memang beragam. Namun, umumnya mereka setuju bahwa teknologi itu akan
berkembang. Pandangan mereka mengenai kemajuan teknologi ini merupakan jawaban
dari tujuh skenario yang disusun Pew Internet & American Life Project
tentang dampak perkembangan internet di masa mendatang.
Perkembangan jaringan global
Mayoritas responden setuju
dengan skenario yang menyatakan bahwa jaringan global berbiaya rendah akan
berkembang di tahun 2020 serta mudah didapat oleh sebagian besar masyarakat
dunia. Mereka pun setuju bahwa penggelaran teknologi tersebut membuka peluang
untuk keberhasilan banyak orang dalam berkompetisi secara global.
Namun minoritas responden
mengatakan tidak yakin akan adanya iklim kebijakan yang mendukung berkembangnya
internet. Menurut mereka, pusat kekuasaan bakal menjaga kepentingan-kepentingan
mereka saat ini dengan menelurkan kebijakan yang mengendalikan informasi dan
komunikasi.
Kendali manusia dengan
teknologi
Kebanyakan responden
mengatakan bahwa manusia akan tetap mengendalikan teknologi baik sekarang
maupun di tahun 2020 nanti. Kendati demikian, ada kekhawatiran terhadap
kemajuan teknologi yang pada akhirnya akan menciptakan mesin dan proses yang
melebihi kendali manusia. Yang lainnya mengatakan, mereka khawatir bahwa
kemajuan teknologi akan disalahgunakan.
Keterbukaan vs privasi
Ada harapan yang berkembang
luas bahwa orang secara sadar atau tidak sadar ingin lebih terbuka tentang
dirinya. Dengan cara itu mereka akan mendapatkan banyak manfaat walaupun secara
privasi mereka akan banyak kehilangan. Dalam pandangan mengenai apakah dunia
akan lebih baik dengan adanya keterbukaan dari individu atau lembaga, responden
terbelah menjadi dua. Tercatat 46% dari mereka setuju adanya manfaat lebih
banyak dengan melakukan transparansi, baik dari individu maupun lembaga. Sebaliknya,
49% dari mereka ini tidak setuju dengan pandangan tersebut.
Pihak-pihak yang kontra
terhadap teknologi
Sebagian besar responden
setuju bahwa masih ada orang yang belum terhubungkan dengan internet karena
keterbatasan ekonomi; serta orang yang melakukan kontra terhadap kemajuan
teknologi yang akan muncul di tahun 2020. Mereka ini akan membentuk komunitas
sendiri yang terpisah dari masyarakat modern, dan mereka akan melakukan aksi
sebagai protes terhadap teknologi.
Di lain pihak, banyak
responden yang tidak setuju bahwa kekerasan lebih banyak muncul karena konflik
agama, ekonomi atau politik.
Memaksakan atau “bergantung”
pada dunia virtual
Banyak responden setuju
bahwa negara yang masyarakatnya terhubungkan dengan internet akan menyediakan
waktu lebih untuk membentuk dunia yang terhubungkan dengan jaringan. Hal ini
akan menumbuhkan produktivitas dan menciptakan banyak manfaat. Namun, bagi
beberapa pihak, hal itu akan menimbulkan ketergantungan. Ternyata, pandangan
seperti itu cocok bagi sebagian responden. Akan tetapi, responden lainnya
menilai pandangan itu kurang cocok.
Inggris menjadi bahasa
online
Banyak responden mengatakan
bahwa mereka menerima pandangan yang menyatakan kelak bahasa Inggris menjadi
bahasa dunia untuk berkomunikasi secara online. Meski demikian, bahasa
Inggris tidak akan menggantikan bahasa lain dalam aktivitas seharian.
Di sisi lain, sebagian besar
responden menekankan bahwa keragaman bahasa adalah hal yang baik. Mereka juga
melihat internet akan memberi kesempatan untuk berkembangnya bahasa sesuai
dengan kulturnya. Sementara, responden lainnya mengatakan bahwa bahasa akan
berkembang seiring berjalannya waktu. Begitu pun dengan perkembangan internet
yang didukung dengan perubahan jaman.
Prioritas pengembangan
Di masa datang, membangun
kapasitas jaringan dan menyalurkan pengetahuan tentang teknologi untuk membantu
mereka yang belum memakai jaringan adalah dua hal yang menjadi prioritas
mereka. Hal ini dikemukakan oleh 78% responden tentang prioritas mereka dalam
pengembangan dana dan waktu di masa depan dalam kaitannya dengan jaringan
internet.
Dalam buku tersebut, kedua
“global thinker” itu berkolaborasi memaparkan visi-visi mereka tentang masa
depan. Dalam satu kalimat, dunia masa depan menurut mereka adalah sebuah
dunia di mana orang-orang saling terhubung—dunia yang penuh dengan tantangan
dan membuka banyak kesempatan bagi setiap orang.
Schmidt dan Cohen
menggabungkan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pelik tentang masa depan.
Contohnya, kekuatan siapakah
yang lebih besar di masa mendatang—sebuah negara atau warganya? Akankah
teknologi mempermudah atau mempersulit teroris dalam melakukan aksinya? Ketika
orang-orang telah terhubung melalui internet, perubahan apakah yang akan
terjadi dalam perang, diplomasi, dan revolusi di masa depan? Lalu, bagaimana
teknologi dapat membantu membangun masyarakat?
Perkembangan teknologi
kembali membawa kemungkinan menakjubkan. Sebuah teknologi bernama ‘Grid’
diklaim 10.000 kali lebih cepat daripada koneksi broadband internet
yang ada sekarang. ‘Grid’ pun digadang-gadang akan menggantikan internet di
masa depan.
‘Grid’ disebut mampu
mengunduh video film hanya dalam hitungan detik. Memang sulit dipercaya, namun
‘Grid’ ini dibesut oleh CERN, pusat penelitian ilmiah terkemuka Eropa yang dulu
juga berjasa amat besar dalam mengembangkan World Wide Web.
Teknologi ‘Grid’ juga
diklaim mampu mengirimkan gambar kualitas sangat tajam dengan cepat, game
online secara bersamaan dengan jutaan pemain serta video telepon dengan ongkos murah.
David Britton, profesor di
Glasgow University yang memimpin penelitian menyatakan, ‘Grid’ bisa mengubah
kehidupan masyarakat. Dengan kekuatan teknologinya, generasi masa depan akan
berkomunikasi dengan cara yang tak terbayangkan oleh generasi masa kini.
Untuk awalnya, kecanggihan
teknologi itu akan dipertunjukkan tak lama lagi dalam menginvestigasi
terjadinya alam semesta. Adapun jaringan awal terdapat di berbagai negara
termasuk Inggris, Amerika dan Kanada, yang terhubung dengan laboratorium CERN.
Sampai saat ini menurut
CERN, sebanyak 55.000 server telah dimanfaatkan dalam pengembangan ‘Grid’, dengan perangkat fiber optik dan routing tercanggih. Kita tunggu saja apakah
benar ‘Grid’ nantinya memang akan merevolusi pemakaian internet.
Apa saja perangkat yang dapat digunakan dalam Konsep Internet of Things?
Saat ini, di belahan dunia manapun banyak ditemukan peralatan yang sudah terhubung dengan internet. Satu peralatan yang digunakan bisa menghubungkan ke perangkat lainnya hanya dengan menggunakan koneksi internet. Ada beberapa peralatan atau aplikasi yang bisa digunakan untuk menghubungkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Contohnya adalah :
- Smartphone
Saat
ini banyak smartphone yang bisa menghubungkan kita dengan dunia luar serta
perangkat lain. Sebagai contoh, smartphone yang kita gunakan bisa mengendalikan
televisi, AC, dan lain sebagainya. Televisi dan AC bisa kita hidup dan matikan
dengan menggunakan smartphone yang kita punya. Dengan begitu kita tidak perlu
repot-repot untuk mematikan atau menyalakannya secara manual. Smartphone juga
bisa digunakan untuk belanja online jika terdapat aplikasi dalam smartphone
tersebut dan terhubung dengan koneksi internet, jadi kita tidak harus membuang
waktu untuk pergi ke toko untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan.
- Ipad
Sama
seperti smartphone, ipad juga bisa mengendalikan beberapa peralatan. Sebagai
contoh, kita bisa mendownload lagu atau video dengan menggunakan ipad yang
tentu saja sudah terkoneksi dengan internet. Kemudian kita juga bisa melakukan
transaksi online seperti online shop, dan lain sebagainya. Kita juga bisa
bermain game, tidak hanya offline, online pun bisa asal terhubung dengan
koneksi internet. Ipad juga bisa terkoneksi dengan smartphone agar kita bisa
mentransfer data dengan mudah.
- Laptop
Contoh
ini masih sama seperti dengan smartphone dan ipad. Laptop bisa mengendalikan
perangkat lain secara cepat. Contohnya, kita bisa mengendalikan laptop atau
komputer lain dari laptop yang kita punya, kita juga bisa mengendalikan CCTV
yang dipasang pada rumah atau ruangan saat kita sedang melakukan pekerjaan
diluar.
Referensi :
https://rnctech.files.wordpress.com/2015/01/internet-of-things-dan-embedded-system-untuk-indonesia-oleh-richard-nathaniel-chandra.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=6Cf7IL_eZ38
https://www.youtube.com/watch?v=6Cf7IL_eZ38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar